- Back to Home »
- Penemauan baru di Jepang
Posted by : Unknown
Sabtu, 22 Februari 2014
Liputan6.com,
Jepang: Bahwa
cadangan sumberenergiminyak bumi terus berkurang, dunia mengkhawatirkan
terjadinya krisis energi. Banyak orang mulai memikirkan untuk mencari
alternatif sumber energi lainnya. Pilihan tertuju pada sejumlah hal, seperti
panas bumi, angin, aiir, dan surya alias sinar matahari. Khusus yang terakhir,
di Jepang, teknologi mengembangkan sinar matahari sebagai sumber energi sudah
dirintis sejak 30 tahun silam. Tak dipungkiri, tenaga surya yang diubah menjadi
listrik digunakan untuk memasok kebutuhan listrik Jepang, termasuk stasiun
kereta api, industri, hingga untuk keperluan rumah tangga. Bahkan kabarnya
Jepang memiliki separuh dari pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan di
dunia.
Sekarang perkembangan menggunakan sumber surya sangat
pesat di Negeri Matahari Terbit. Bahkan, ahli tenaga surya Jepang menemukan sel
pembangkit pada panel surya yang lebih tipis ketimbang generasi sebelumnya.
Panel tipis yang dihasilkan lewat proses sederhana dengan hasil warna-warni
tersebut tetap memiliki kemampuan yang sama dalam menghasilkan energi.
Semula panel
surya dibuat untuk memasok tenaga pada satelit. Kini teknologi ini juga sudah
digunakan untuk mengisi ulang baterai. Selain itu, jika selama ini sel-sel pada
panel terbuat dari silikon dengan warna khas, hitam, saat ini hasil penelitian
terbaru menawarkan perubahan tampilan serta warna dari sel surya. Penemuan ini
didorong keinginan untuk membuat sel surya yang lebih beragam dan tembus pandang.
Panel surya
ini terbuat dari lapisan silikon yang sangat tipis sehingga bisa dibentuk dan
dibuat menjadi papan nama bahkan papan iklan. Sejauh ini temuan baru tersebut
baru digunakan untuk atap dan jendela sehingga pada siang hari cahaya matahari tetap
bisa masuk ke ruangan. Sedangkan energi yang dihasilkan dapat disimpan untuk
digunakan pada waktu kemudian.
Para ahli
tenaga surya di Jepang kemudian meneruskan pengembangan teknologi panel surya
dengan menciptakan sel surya yang berwarna-warni. Untuk itu, mereka menggunakan
bahan pewarna alami yang diambil dari tumbuhan. Cara membuatnya pun jauh lebih
sederhana. Jika awalnya sel surya dibuat dengan suhu 1.000 derajat Celsius,
kini hanya dengan suhu 70 derajat Celsius dan teknologi elektrodeposisi, sel
surya tipis penuh warna dapat dihasilkan.
Yang lebih
menarik lagi, sel surya ini bisa diterapkan pada plastikk ataupun kain. Penemu
teknologi elektrodeposisi ini berharap suatu hari nanti sel surya dapat
digunakan pada segala benda mulai dari topi hingga kendaraan. Sebuah penemuan
yang bisa menjadi alternatif sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.Gratis
pula.(SID/Rka)
oh ya ~ yang satu ini hasil dari copas blog sebelah =w=